Ketika Tuhan memanggil pemimpin tiga negara (versi kontemporer)

Joke lama sie, tapi mayan lucu. Dengan sedikit editan kontemporer

Tuhan memanggil presiden tiga negara, Amerika, Cina, dan Indonesia untuk dimarahi. Dari Amerika muncul Obama. Dari Malaysia datang PM Najib Razak. Dari Indonesia diutus Boediono, SBY nggak berani soalnya.

.

Lalu mereka bertiga diinterview satu persatu. Mulai dari Amerika. Tuhan berkata,”Hai Obama, tahukah engkau akan kesalahanmu dan Amerika?”.

Obama menjawab, “Saya tahu Tuhan. Kesalahan saya dan Amerika adalah sering mengintervensi negara lain, khususnya di timur tengah. Kami ingin menguasai minyak mentah untuk kebutuhan energy masa depan yang terdapat melimpah di sana. Lalu kami mengada-adakan cerita tentang teroris di negaranya, kami nyatakan kepada dunia tentang cerita teroris ini, lalu kami kirim pasukan militer ke sana, kami ambil minyak dan hasil buminya, kami rusak fasilitas di negaranya, lalu kami tetap nyatakan kepada dunia bahwa terorisnya belum ditemukan, dan kami terus lakukan kegiatan militer sampai Negara itu siap untuk menerima kami atau utusan kami sebagai pengatur pemerintahan di sana. Dengan begitu kami bisa menguasai minyak mentah yang kami butuhkan.”

Tuhan menjawab, “Kau benar. Tapi jawabanmu masih jauh dari lengkap. Kamu dan negaramu juga sering mengganggu kebijakan Negara lain. Kamu melarang penggunaan nuklir di Iran, padahal negaramu dan sekutumu yang juga melakukannya malah kau biarkan. Belum lagi intervensi ekonomi kapitalis yang telah membuat berbagai krisis ekonomi terjadi di dunia. Juga masalah moralitas lainnya di negaramu yang membuat pengaruh buruk kepada dunia; pornografi, perjudian, dan sebagainya. Serta yang terakhir tentang isu kiamat 2012 yang kalian buat-buat bahkan sampai kalian jadikan film yang diputar di bioskop-bioskop kesayangan anda”

.

Lalu Tuhan beralih ke PM Malaysia. Dia membuka dengan pertanyaan,”Bukannya di joke yang biasanya itu yang datang Presiden Cina ya? Mengapa kau yang datang?”

PM Najib Razak menjawab, “Di Negara kami juga banyak yang dari Cina, Tuhan. Lagian saya juga pengen eksis. Masa’ Cina & Indon diundang terus tapi ane kagak?”

Tuhan pun berkata,” Ya sudah tak mengapa. Sekarang Aku ingin bertanya tahukah engkau akan kesalahanmu dan negaramu?”

PM Malaysia menjawab,”Ampun Ya Tuhan. Kesalahan kami adalah sering mengklaim karya Negara lain, khususnya Negara tetangga. Maklumlah satu nenek moyang, masak ta’ boleh sie? :p “

Tuhan berkata, “Kalau tahu itu salah jangan kau ulang-ulang terus dong. Tiap tahun ada aja klaim dari negaramu tentang karya milik Indonesia.  Sesama tetangga harus hidup rukun! Kamu mengerti kan adab bertetangga dan azabnya jika tidak rukun dengan tetangga? Selain itu kesalahan kalian adalah sering menyiksa para TKI. Kalian akan mendapat hukuman yang berat karena itu.”

.

Kemudian terakhir Tuhan bertanya kepada perwakilan Indonesia. “Kamu tahu apa kesalahanmu, kesalahan ‘bos’ kamu, dan kesalahan negaramu?”

Boediono menjawab, “Maafkan hamba ya Tuhan. Kesalahan kami sangat banyak. Kesalahan pertama adalah Bapak Presiden tidak berani datang kemari dan malah mengutus saya, padahal ini tanggung jawabnya. Lalu kesalahan kami ialah kurang bersyukur kepada hasil Bumi yang melimpah dan malah bermalas-malasan dalam memanfaatkan potensinya. Kesalahan lainnya tidak bisa disebutkan satu persatu karena terlalu banyak. Kalau Tuhan mengizinkan akan kami bentuk tim pencari fakta sebagai bagian program 100 hari kami untuk melist kesalahan-kesalahan Indonesia?”

Tuhan tidak menjawab langsung pernyataan Boediono. Tapi Tuhan jelas sudah terlalu muak atas jawaban ketiganya. Lalu Ia memutuskan dalam tiga hari dunia akan kiamat. Tiga pemimpin ini disuruh kembali ke negaranya untuk menyampaikan keputusan Tuhan kepada rakyat mereka masing.

.

Ketiga pemimpin pulang ke negara masing-masing sambil putar otak, bagaimana menyampaikan kabar buruk ini kepada rakyatnya.

.

Di depan Kongres Amerika dan disiarkan langsung di seluruh stasuin TV dan streaming di internet, presiden Obama menyampaikan, “Congressmen, ada kabar baik dan ada kabar buruk. Pertama kabar baik dulu ya. Tuhan itu benar-benar ada, seperti yang kita yakini. Kabar buruknya, ternyata kiamat 2012 itu hoax dan Tuhan akan memusnahkan dunia ini dalam tiga hari”.

Hasilnya parah, terjadi kerusuhan di mana-mana.

.

Di depan Parlemen Malaysia, Najib Razak memodifikasi taktik Obama, Maklum dia dan negaranya kurang kreatif, tapi akses internet lumayan cepet jadi bisa langsung streaming & copy paste. “Selamat pagi para anggota parlemen yang terhormat, ada kabar baik dan ada kabar buruk. Pertama kabar baik dulu ya. Ternyata Tuhan itu benar-benar ada, tak salah kita menerapkan syariah di negeri kita. Kabar buruknya, ternyata kiamat 2012 itu hoax dan Tuhan akan memusnahkan dunia ini dalam tiga hari”.

Hasilnya lumayan, orang-orang Malaysia lari, heboh dan menangis ketakutan dan membanjiri tempat ibadah, mau bertobat. Tak lupa mereka meminta maaf kepada para TKI yang mereka temui karena sering disiksa dan sering membajak karya negeri asal si TKI.

.

Yang paling sukses Boediono dan SBY. Tak bisa copy paste pernyataan Obama karena akses internet lambat, jadi kreativitas dapat muncul.

Di depan sidang paripurna DPR yang disiarkan langsung, mereka tersenyum sumringah. Kali ini SBY yang berbicara karena ia memang lebih PD kalo ngomong di depan TV, apalagi pake teknologi teleprompter. Plus do’i juga lumayan ‘ganteng’. SBY berpidato “Saudara sebangsa dan setanah air, saya membawa dua kabar baik. Kabar baik pertama: Sila pertama Pancasila kita sudah benar, Tuhan itu benar-benar ada. Kabar baik kedua: dalam tiga hari kasus Century akan terselesaikan, berikut permasalahan ekonomi, sosial, kemiskinan, pendidikan, dan permasalahan lainnya”

Sukses besar, seluruh rakyat larut dalam pesta dangdutan dan pawai di mana-mana.

4 thoughts on “Ketika Tuhan memanggil pemimpin tiga negara (versi kontemporer)

  1. I have smoked a pack a day for 40 years. I had no intention of quitting smoking when I bought the first electronic cigarette. I soon found myself preferring the e cigarette over tobacco cigarettes and since January, 2009, I have gone from 20 tobacco cigarettes to 2-4 tobacco cigarettes. I did this with absolutely no effort on my part, just a simple preference for the e cigarette over my Marlboro Smooths.

Leave a reply to baby tafel, boks bayi, lemari pakaian Cancel reply