Perancangan Sistem Pendukung Keputusan untuk Strategi Nasionalisasi BUMN

Isu nasionalisasi saham BUMN yang saat ini banyak dikuasai pihak asing menjadi bagian penting dari kebijakan strategis yang harus diambil pemerintah, Namun, dalam hal ini pemerintah belum bisa membuat solusi yang cukup baik karena rumitnya permainan saham dan fluktuasi nilai uang, serta belum bisa memproyeksikan nilai strategis BUMN yang ada. Hingga dirasa perlu pada penelitian kali ini untuk membantu mencari solusi guna menyelesaikan masalah nasionalisasi BUMN.

Banyaknya kekayaan alam di Indonesia ternyata tidak setara dengan kemakmuran rakyatnya. Hal ini tentunya merupakan hal yang aneh. Menurut para pengamat, ternyata sumber daya alam yang melimpah ini tidak dikelola dengan baik. Sehingga hanya dijual begitu saja kepada asing tanpa diolah terlebih dahulu. Namun, ada penyebab lainnya yang mengakibatkan ketidaksejahteraan masyarakat. Yakni masalah perekonomian atau finansial negara, khususnya karena permasalahan saham. Saham-saham dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ternyata banyak dimiliki oleh asing. Akibatnya sebagian keuntungan yang didapat BUMN malah lari ke luar negeri. Hal ini membuat para pengamat ekonom merasa perlunya ada nasionalisasi BUMN oleh pemerintah.

Salah satu saham perusahaan negeri yang saat ini diprivatisasi oleh asing ialah PT Indosat. Pengelolaan Indosat yang kurang baik dahulu membuat sahamnya dijual, dan ternyata sebagian besarnya dimiliki oleh asing. Dalam waktu empat tahun, ternyata Indosat mengalami perkembangan yang luar biasa. Saat ini, nilai sahamnya bahkan mencapai tiga kali lipat saat dijual dahulu. Tentunya hal ini membuat pemerintah kebingungan antara menyesal pernah menjual saham perusahaan ini dahulu kala, serta keraguan untuk mengembalikan perusahaan menjadi milik negara dikarenakan nilainya yang sudah terlalu tinggi.

Hal ini juga berlaku di berbagai perusahaan milik negara lainnya. Pemerintah harus segera bertindak dalam menasionalisasi aset bangsanya. Jangan sampai kekayaan negara malah dikuasai oleh asing. Nasionalisasi adalah sebuah istilah yang berarti proses pengambilalihan kepemilikan perusahaan milik swasta atau asing, menjadi milik pemerintah (wikipedia). Sedangkan maksud nasionalisasi saham BUMN pada penelitian kali ini berarti proses pemerintah menjadikan kepemilikan BUMN yang saat ini dimiliki asing, menjadi milik negara. Apabila suatu perusahaan dinasionalisasi, maka negara lah yang berhak melakukannya. Perusahaan yang menjadi milik negara maka pegawainya menjadi pegawai negeri.lawan dari nasionalisasi adalah privatisasi atau denasionalisasi. Perusahaan yang diprivatisasi berarti sahamnya dimiliki oleh pihak asing atau swasta.

Pemerintah, khususnya Kementrian BUMN bertanggungjawab akan hal ini. Namun, terdapat berbagai kendala dalam pengambilan kebijakan nasionalisasi, salah satunya masalah keterbatasan dana yang dimiliki pemerintah. Untuk itu, diperlukan strategi khusus agar nasionaslisasi mulai dilakukan dari perusahaan-perusahaan yang strategis. Pemerintah harus dapat mengetahui prospek masa depan dari perusahaan-perusahaan agar dapat mengembalikan aset strategis terlebih dahulu. Namun, dalam memproyeksikan perusahaan ini, diperlukan gambaran tentang masa depan dan masa lalu perusahaan, serta kesempatan dan tantangan yang akan dihadapi suatu perusahaan.

Jikalau sudah dapat diketahui data-data tentang proyeksi masa depan perusahaan, selanjutnya perlu dianalisis dari sisi permainan sahamnya, harus diakui, saat ini Indonesia masih lemah dalam persaingan penguasaan saham-saham perusahaan strategis. Pemerintah perlu memilih perusahaan yang memiliki proyeksi masa depan yang bagus, namun dengan harga saham saat ini yang paling feasible sesuai anggaran dana.

____________________________________

download proposal TA awak bab I,2,3 di sini

mohon doanya biar TA-nya sukses. sepertinya masih 1 tahun lagi waktu yang diperlukan bwt lulus,,,,,,

3 thoughts on “Perancangan Sistem Pendukung Keputusan untuk Strategi Nasionalisasi BUMN

Leave a reply to Rian Xavier Cancel reply