penceramah berubah

hmm,, aga aneh juga ketika mau memposting kali ini. Kok kayanya ada sesuatu yg ga enak yah? Mungkin karena agak ghibah. Tapi sie maksudnya ingin menginformasikan atas keanehan yg terjadi.

ya udah deh dimulai aja.

Ini komnetar tentang beberapa penceramah Salman yg berubah. Jadwal tadinya bisa dilihat di sini (sebelum jadwal penceramahnya diganti)

Nah, setelah diganti beberapa penceramahnya, ada dua tokoh  yg mw saya soroti :

  1. Walikota Bandung (jadwal ceramah seharusnya 23 Ramadhan). Walikota ini ga jadi ceramah di Salman. Kata orang sie, mungkin dipikirnya “berbahaya” kalo harus ceramah di “sarang musuh” 😀 . Hee,, secara masih hangat tentang isu pilkada lalu, kali ini ditambah lagi tentang isu babakan siliwangi yg mau dibangun jadi Mall, dimana hampir seluruh warga ITB tau isu ini dan geregetan sama pemerintah yg ga serius dalam masalah lingkungan.
  2. Seorang Tokoh KPPU (jadwalnya seharusnya saat ceramah idul fitri). Seorang alumni jurusan saya (hee) yang belom lama ini ketangkep KPK (masya Allah). Kok bisa-bisanya ya, seorang dengan jabatan tinggi, harus melakukan tindakan ga bener demi duniawi? Padahal dia khan udah sukses. Untung aja belom sempet ceramah dia, kalo jadi,, wah bahaya nih. Mana nie orang pernah diomongin sama temen sekuliahnya dulu waktu di kelas (sama dosen saya). Yah,, moga ga ada lagi alumni TI ataupun ITB yg berakhir di KPK, amin.

Wasiat Asy-Syekh

Hari ini, 17 September 2007, Masjid Salman didatangi oleh seorang Imam dari Masjid Al-Aqsha. Syekh Dr. Mahmoud, dalam kunjungannya ke Indonesia menyempatkan diri tuk hadir di masjid Salman ITB pada waktu Dhuhur.

Beliau menyampaikan betapa senangnya beliau melihat banyaknya pemuda masjid Salman yang sedang asyik tilawah. Memang itulah fungsi pemuda menurutnya. Pemuda Indonesia sudah seharusnya meningkatkan kapasitas keilmuannya, juga berprestasi dan aktif berorganisasi, serta tak lupa tugasnya dalam berdakwah, yaitu menyadarkan kembali masyarakat muslim Indonesia akan hakikat Islam. Berbeda dengan kondisi di Palestina, negeri yang terjajah haruslah berjihad dengan berperang melawan Yahudi Laknatullah. Sedangkan negeri yang merdeka seperti Indonesia haruslah meningkatkan daya saingnya agar tidak ketinggalan dari barat.

Pesan asy syekh kepada para mahasiswa : pertama, Teruslah belajar dan berprestasi, fokuskan pada peningkatan ilmu, tak perlu terlalu mempedulikan hal yang lain. Islam membutuhkan peran pemudanya yang intelektual. Suatu saat, haruslah kita (umat muslim) menguasai kursi parlemen dan pemerintahan, karena itu lah bagian strategis untuk mengubah dunia. Kedua, jangan lupa untuk mendoakan saudara kita di Palestina. Perjuangan mereka tak akan pernah berhenti, namun mereka tetap membutuhkan semangat dari saudara-saudaranya umat muslim dunia untuk mendukung perjuangan mereka.

Setelah ini, Asy Syekh akan melanjutkan perjalanannya, ke Masjid Habiburrahman PT DI, ke Malaysia, dan negara-negara lainnya untuk memberikan semangat jihad kepada kita dan menyampaikan kabar Palestina. Intifadah…