Sekitar tahun 1960-an, disaat terjadinya perlombaan ruang angkasa, para astronot NASA menyadari bahwa pulpen yang mereka bawa tidak bisa digunakan. Lalu para ilmuan melakukan penelitian senilai 1.5juta dollar dan berhasil membuat “space-pen”. Pulpen ini dapat bekerja pada kondisi zero-gravity, menulis ke atas, ke bawah, menulis dari berbagai sudut dan juga temperatur. Sebuah inovasi yang luar biasa berguna.
Rancho [ask]: Kenapa NASA tidak menggunakan pensil? dengan begitu mereka tetap dapat menulis dan menghemat jutaan dollar?
3 Idiots, satu lagi film dari Bollywood yang sangat inspiratif. Menceritakan tentang kehidupan 3 sahabat di kampus teknik di India, semacem ITB nya India gitu. Kalo dilihat sekilas *dicepet-cepetin ke tengah pake mplayer gitu* keliatan kaya’ film jadul, ga menarik, ga jelas gitu deh. Tapi begitu ngikutin ceritanya, wow,, it’s amazing. The best movie yang pernah awak tonton di tahun 2010, bahkan lebih bagus daripada Sang Pemimpi ataupun The Hurt Locker yang (entah konspirasi darimana) memenangkan banyak Oscar itu.
Berkisah tentang flashback tiga orang sahabat di kehidupan kuliahnya. Dengan tokoh utama bernama Rancho – what should i call it, “the true engineer”, serta dua teman sekamarnya Farhan & Raju. Ceritanya sie berkisar komedi, persahabatan, dan kehidupan, dengan tidak menghilangkan romantisme cinta & joged-joged khas Bollywood (ihiy prikitiw). Reviewnya bisa lah diliat di blog-blog lain yang udah banyak ngebahas ini. Tapi ada hal lain yang bisa dilihat, yaitu dari view seorang engineer & dunia pendidikannya.
We all are studying engineering books, he applied it
-Farhan commented to Rancho when Rancho use his engineering skill-
Film ini banyak mengkritik sistem pendidikan yang masih belum baik (kalau tak mau dibilang ‘tidak baik’), terutama sistem pendidikan di institut teknologi. Ini poin utama yang membuat film ini menarik. Andai Indonesia banyak film begini, mungkin dalam 10 tahun sudah ga ada lagi tuh ketergantungan teknologi kepada asing. Harusnya ITB juga bikin film jenis gini, ga cuma film cinta. Yah,, film cinta juga ga papa sie kalo sekedar mengenang masa muda, tapi kalau bisa menekankan pada ‘teknologi’ & ‘pendidikan’nya khan bakal lebih banyak manfaatnya juga tuh, ya ga 🙂
Di film ini juga menceritakan tentang seorang “engineer sejati”, Rancho (atau di akhir film bernama Phunsukh Wangdu). Banyak inspirasi kehidupan yang bisa digali dari tokoh ini, terutama anda yang seorang engineer. Cerita tentang pulpen astronot di awal adalah salah satu adegan filosofis bagi Rancho dan seorang Dosen (atau rektor juga ya?). Dalam sambutannya kepada mahasiswa baru, sang dosen mengkisahkan tentang kehebatan sebuah space-pen yang dimilikinya, yang katanya akan ia wariskan jika ia menemukan seorang engineer yang “extraordinary”. Namun selama 32 tahun (sama dengan lamanya rezim Soeharto 😛 ) ia belum menemukan seorang untuk diberikan pulpen itu. Lalu setelah penjelasan sang dosen selesai, Rancho bertanya dengan memberikan usul yang sederhana, “why not use pencil in space?“. Sebuah anekdot yang belum bisa dijawab sang dosen pada saat itu. Sampai di akhir cerita di saat menjelang ujian terakhir, si dosen baru bisa memberikan jawabannya tentang potensi bahaya pensil di ruang angkasa dan diakhiri dengan memberikan space-pen itu pada Rancho. Cerita anekdot space-pen ini juga tersebar di berbagai situs dan kuliah marketing, lengkapnya coba cek [di sini].
Sepanjang film, dikisahkan juga ada tiga orang mahasiswa teknik yang mencoba bunuh diri karena masalah akademiknya. (Wew,, jangan coba-coba gan 😀 !). Ada yang stres karena bakal di-DO, salah jurusan, juga karena stres TA & bakal telat diwisuda (jadi inget lagunya koboy kampus). waduh, gawat bener dah gan,, jadi inget kejadian yang di NTU dulu,, moga-moga ane ga kepikiran deh buat bunuh diri 😈 atapiloh.
Masih banyak lagi hal yang menarik di film ini. Misalnya kisah Farhan, ahli fotografi yang “nyasar” di kampus teknik (hayoo ngaku yang merasa “salah jurusan”? :)). Kisah persaingan dengan si “sok pintar”, kisah menggunakan kemampuan engineer di kehidupan nyata, engineer yang berinovasi bukan robot yang membaca buku, dan lain sebagainya. Bisa ditonton sendiri . Intinya film ini cocok banget ditonton buat para engineers wannabe, termasuk para dosen & orang-orang yang “nyasar” di kampus teknik. Film ini juga bisa nyemangatin para mahasiswa yang lagi stress TA lho 🙂
aal izz well
nb: baca juga Trivia 3 Idiots [di sini]
-6.880909
107.617922